"Seharusnya"
Seharusnya
(Oleh Hastuti Nuuru Insani)
Pagi itu aku senang. Mungkin karena aku memakai seragam untuk pertama kalinya atau karena aku sudah bisa menyaingi kakakku yang telah lebih dulu memakai seragam. Ibuku memasak telur dadar yang dicampur dengan irisan bawang merah. Saat menggoreng, telur itu kemudian dilipat di kedua ujungnya. Ibu selalu melipatnya, entah mungkin memang seperti itu bentuk telur dadar.
Menggenakan seragam dinas, ibu selalu berangkat kerja lebih pagi. Sambil menenteng plastik berisi kertas koreksian yang telah ia lembur tadi malam. Bapak tampak rapi dengan seragamnya yang juga serupa dengan seragam ibu. Aku tak pernah bertanya tentang seragam itu. Yang aku tahu, mereka bekerja dengan memberikan materi di kelas dari pagi hingga sore hari.
Halaman teras rumah telah bersih disapu bapak setelah shubuh. Embun pada daun anggrek menetes masuk ke kolam menimbulkan gelombang air yang tenang. Saat aku tengah bersiap, aku melihat cara kakakku menali sepatu. Menali secara silang dan menariknya seperti pita. Sesekali ia mengulanginya karena pita yang dibuatnya kurang sama.
Bersama kakakku, aku diantarkan bapak ke kota tempat dimana sekolah baruku berada. Memang rencana bapak menyekolahkan aku dan kakakku di sekolah yang sama. Mungkin agar bapak mudah untuk mengantar-jemput kami. Dari jalan yang tak rata karena belum semuanya diaspal sampai jalanan besar yang ku temui banyak sekali kendaraan lain, bapak sangat hati-hati sewaktu mengendarai sepeda motor. Tiap ada polisi tidur, bapak selalu menginjak rem dengan perlahan. Sehingga rasanya nyaman sekali saat diantar oleh bapak. Tiap lampu merah bapak selalu berhenti. Ramai pengendara lain di sekitarku terlihat sama denganku. Berseragam putih merah, membawa tas ransel, yang juga diantar oleh orangtuanya. Semuanya nyaris sama!
Hari itu aku diajarkan cara merangkai kata. Aku memikirkannya lalu memilah kata dari rentetan panjang yang pernah aku ketahui. Pikirku berputar pada semua kenyataan yang baru ku temui. "Apa seorang ibu pintar memasak dan bekerja dengan rajin? Apa seorang bapak rapi dan penyanyang penuh kehati-hatian? Apa seorang kakak memberi contoh yang baik pada adiknya? Apakah seperti itu seharusnya?"
Bantul, 14 Februari 2018
Komentar
Posting Komentar